NGOBROL PINTAR (NGOPI) MENGENAI MITIGASI BENCANA BANJIR BERSAMA DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA) SUCI
Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) semester VI Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember melakukan ngobrol pintar (NGOPI) mengenai mitigasi bencana banjir yang dilakukan oleh Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Suci. Acara tersebut dilakukan pada hari Selasa, 9 Mei 2023. Mahasiswa melakukan sharing dan belajar mengenai bagaimana mitigasi bencana yang dilakukan oleh pihak DESTANA Suci pada saat sebelum bencana banjir,pada saat kejadian banjir,dan pada saat sesudah banjir. Pada kegiatan ini,mahasiswa belajar bersama salah satu anggota DESTANA Suci yang bernama Rikwan yang merupakan anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) di DESTANA Suci. Kantor DESTANA Suci berada di Balai Desa Suci Kecamatan Panti.
Ngobrol pintar berjalan dengan santai, percakapan dimulai dari perkenalan dengan pak Rikwan yang merupakan TRC (Tim Reaksi Cepat) DESTANA Suci. Setelah perkenalan mahasiswa memberi tahu maksud dan tujuan dari kedatangannya di DESTANA Suci yaitu untuk belajar dan sharing terkait mitigasi banjir. Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan terkait mitigasi bencana yang dilakukan oleh DESTANA Suci terutama banjir. Salah satu mahasiswa bertanya “Bagaimana mitigasi bencana yang dilakukan oleh DESTANA Suci pada saat sebelum, waktu kejadian, dan pasca?”. Berdasarkan penuturan Pak Rikwan mitigasi yang dilakukan oleh DESTANA Suci pada saat sebelum, waktu kejadian, dan pasca yaitu pada saat sebelum kejadian kami memberikan edukasi kepada masyarakat terkait apa yang harus dilakukan ketika terjadi banjir serta memberikan rambu-rambu evakuasi titik kumpul. Memberikan edukasi kepada masyarakat,membutuhkan waktu 1 tahun untuk benar-benar diterapkan oleh masyarakat. Ketika terjadi banjir masyarakat sudah mengerti harus melakukan apa semisal contoh keluar rumah dan pergi ketempat evakuasi. Menurut pak Rikwan untuk mengajak masyarakat supaya mengerti terhadap mitigasi bencana itu membutuhkan proses,DESTANA Suci berhasil memberikan edukasi dan di implementasikan oleh masyarakat setelah 1 tahun. DESTANA Suci pada saat itu melakukan simulasi kebencanaan,masyarakat ikut serta dalam hal itu,dalam simulasi itu seperti benar benar terjadi bencana,ternak dan lain lain ikut dilibatkan.
Pak Rikwan menjelaskan pada saat kejadian bencana banjir,seluruh anggota DESTANA berkumpul dan diarahkan untuk mengamankan warga terutama TRC (Tim Reaksi Cepat). Anggota DESTANA memberikan informasi kepada masyarakat melalui pengeras suara di Masjid dan mengarahkan masyarakat untuk segera ke titik kumpul evakuasi. Membantu menyelamatkan masyarakat yang lansia. Sedangkan pada saat pasca bencana banjir DESTANA Suci membantu masyarakat yang rumahnya rusak dan melakukan kerja bakti setelah banjir. Setelah itu mahasiswa menanyakan mitos yang ada di Desa Suci yang berkaitan dengan banjir. Pak Rikwan menjelaskan bahwa tidak ada mitos yang beredaran di masyarakat namun masyarakat sudah paham bahwa setiap tahun pasti terjadi banjir. Mahasiswa tidak hanya melakukan sharing dengan Pak Rikwan saja melainkan kepada masyarakat disana,masyarakat menyatakan bahwa banjir di Desa Suci Kecamatan Panti menjadi agenda tahunan.
Ngobrol pintar bersama pak Rikwan selaku TRC (Tim Reaksi Cepat ) DESTAN Suci sangat berkesan dan asik. Mahasiswa tidak hanya sharing saja melainkan mengelilingi desa Suci untuk mengetahui rambu-rambu yang tersebar disana. Mahasiswa juga melihat alat-alat mitigasi bencana yang ada di kator DESTANA Suci. Silvi/PMI2020
