pmi@iain-jember.ac.id 081336890790

PEDULI ANGKUTAN TRADISIONAL DAN NASIB UMKM, HMPS PMI ADAKAN WEBINAR BERSAMA INISIATOR ANGKUTAN DESA

Home >Berita >PEDULI ANGKUTAN TRADISIONAL DAN NASIB UMKM, HMPS PMI ADAKAN WEBINAR BERSAMA INISIATOR ANGKUTAN DESA
Diposting : Selasa, 16 Nov 2021, 08:01:17 | Dilihat : 343 kali
PEDULI ANGKUTAN TRADISIONAL DAN NASIB UMKM, HMPS PMI ADAKAN WEBINAR BERSAMA INISIATOR ANGKUTAN DESA


Di Kabupaten Jember, nasib angkutan umum yang biasa disebut lin kuning semakin hari semakin miris. Bagaimana tidak, dewasa ini jumlah kendaraan bermotor terus meningkat dan setiap individu masyarakat rata-rata telah memilikinya. Eksistensi lin kuning sebagai roda transportasi masyarakat Jember semakin termarjinalkan akibat munculnya kompetitor lin kuning yang juga beroperasi di bidang transportasi umum yaitu ojek online. Fenomena tersebut membuat jasa transportasi ini harus siap-siap gulung tikar. Para supir lin kuning sudah tidak bisa menjadikan profesinya sebagai sumber penghasilan tetap sehari-hari. Mereka terpaksa harus memutuskan untuk beralih profesi demi menyambung hidup keluarga.

Syukurnya, masyarakat Jember tidak kekurangan orang baik. Dia adalah Hasti Utami, seorang traveller dan pegiat dunia wisata. Mbak Hasti (sapaan akrabnya) merasa iba dengan nasib para supir lin kuning ini. Ia berpikir, berapa keluarga yang harus tercukupi kebutuhan hidupnya dari lin kuning yang dulunya beroperasi sebagai angkutan antar kota ini. Merasa penting untuk melakukan tindakan, Mbak Hasti kemudian menginisiasi gerakan Angkutan Wisata Jember demi memberdayakan para supir lin dan menghidupkan semangat wisata lokal. Gerakan ini adalah gerakan kedua yang telah berhasil ia gagas setelah sebelumnya gerakan Tamasya Bis Kota juga berhasil meraup animo masyarakat Jember. Menurutnya, sesulit apapun keadaan yang sedang dihadapi, tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dicapai selagi ada kemauan dan upaya.

Tindakan yang dilakukan oleh Mbak Hasti ini secara tidak langsung telah menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat yang dalam hal ini dilakukan pada para supir lin kuning. Manifestasi teori pemberdayaan masyarakat ini merupakan contoh nyata yang dapat dijadikan tauladan oleh mahasiswa kini terutama mahasiswa Program Studi (prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Khas Jember. Mencermati pola dan latar belakang gerakan pemberdayaan masyarakat ini, maka dikira perlu untuk memberikan wadah bagi figur seperti Mbak Hasti untuk berbicara dan berbagi pengalaman.

Webinar dilaksanakan pada Kamis Malam, 11 November 2021 sekitar pukul 19.00 WIB via google meet. Grand theme webinar ini adalah “Sinergi Transportasi Lin Kuning, UMKM, dan Desa Wisata untuk Jember Bangkit”. Meskipun terkendala waktu persiapan yang sempit, namun acara webinar berhasil memperoleh partisipasi oleh berbagai macam kalangan dari mahasiswa, dosen, alumni, bahkan masyarakat umum. Selain tema yang unik dan jarang dibahas, pemateri yang mengisi acara juga terbilang sudah sangat berpengalaman. Sebagai pembicara utama adalah Hasti Utami, Inisiator Gerakan Angkutan Wisata Jember dan pembicara kedua adalah Nasobi Nikisuma M.Sc. selaku Dosen Prodi PMI UIN Khas Jember. Sebelum memulai acara, H. Zainul Fanani M.Ag. sebagai Ketua Prodi PMI membuka acara dengan memberikan sambutan dan memulai rentetan acara dengan doa.

Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari Mbak Hasti adalah kecintaan dan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat lokal. Ia sempat bercerita, bahwa setiap kali ia melancong ke luar negeri dan bertemu warga lokal daerah tersebut, ia seringkali ditanya terkait asal daerahnya. Ketika ia menyebutkan Jember, orang luar tersebut pasti mengaitkannya dengan JFC (Jember Fashion Carnival) dan hanya itu saja yang mereka tahu. Dalam hati Mbak Hasti tertegun, padahal Jember tidak sesempit JFC saja. Masih banyak potensi daerah dan wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Maka dari itu, ia bertekad untuk menghidupkan Kabupaten Jember melalui pengembangan wisata lokalnya.

Adapun pembicara kedua adalah Bapak Obi, begitu mahasiswa PMI biasa memanggilnya. Pada webinar kali ini, beliau memperkenalkan kepada para audiens terkait konsep Revenge Tourism dan Pemberdayaan Masyarakat. Revenge tourism yang dimaksud adalah pembangkitan kembali sektor pariwisata yang sempat melesu akibat pandemi yang menghantui masyarakat dewasa ini. Suatu tujuan wisata perlu meningkatkan aspek-aspek wisata untuk memperoleh perhatian masyarakat. Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah something to see (apa yang dapat dilihat), something to do (apa yang dapat dilakukan), dan something to buy (apa yang dapat dibeli, ciri khas suatu wisata). (Networking 2019, AWRWZ)

Berita Terbaru

MAHASISWA PMI IKUT AKSI PENANAMAN 1000 POHON DI DESA SUCI
30 Dec 2023By oprpmi
WEBINAR: MENYIAPKAN PENGGERAK PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG PROFESIONAL
30 Dec 2023By oprpmi
KULIAH TAMU: PENGUATAN KAPASISTAS MAHASISWA PMI DALAM PROSES PENYULUHAN SOSIAL
30 Dec 2023By oprpmi

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;