PERSIAPAN GENERASI ANTI HOAX, HMPS PMI ADAKAN WEBINAR
Konten dunia maya dan digital dewasa ini seringkali bertebaran berita palsu atau yang seringkali dikenal dengan istilah hoax. Penyebaran hoax terbilang cukup cepat dan banyak sebab kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi di abad ini yang memang memudahkan penyebarannya. Eksistensi hoax ini dapat memunculkan berbagai kerusuhan dalam kubu masyarakat seperti huru-hara, fitnah, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, urgen kiranya bagi generasi zaman now untuk memahami indikator-indikator dari hoax itu sendiri. Berangkat dari prinsip tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (HMPS PMI) khususnya bidang Sumber Daya Mahasiswa (SDM) mengadakan acara webinar dengan fokus gerakan tangkal hoax.
Mengusung tema besar “Jurnalisme Cepat, Tanggap, dan Akurat Anti Hoax” webinar ini sukses dilaksanakan via zoom meeting pada Sabtu, 23 Oktober 2021 lalu. Menemani malam Minggu dan akhir pekan mahasiswa, acara ini mendapat perhatian dan partisipasi dari banyak pihak. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa PMI, beberapa dosen prodi juga terlihat hadir memeriahkan webinar. Selain tema yang diusung cukup urgen, pemateri yang mengisi acara ini juga lumayan menarik. Terdapat dua pemateri pada webinar kali ini. Keduanya adalah Muhajir Arifin, wartawan Detik.com, dan Khoiril Anwar, Kabiro Jatim Asumsi Rakyat. Tentunya, kualitas kedua pemateri ini sudah tidak bisa diragukan lagi.
Webinar dibagi menjadi dua sesi acara. Acara yang pertama yakni pembukaan secara seremonial dan sesi kedua adalah pematerian. Yang bertugas pada acara pembukaan atau sebagai Master of Ceremony (MC) adalah Khoirotussaniyah dan yang menjadi moderator memimpin jalannya diskusi adalah Nila Rohmatul Ula. Kedua mahasiswi ini adalah perwakilan dari HMPS dan merupakan mahasiswi prodi PMI angkatan 2019. Alhamdulillah, sesi pertama berlangsung khidmat dan sesi kedua berjalan dengan lancar diiringi dengan antusiasime peserta webinar.
Usai pematerian, para peserta berebut kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Setidaknya terdapat enam pertanyaan yang ditampung oleh moderator. Maklum, waktu yang terbatas tidak memungkinkan moderator untuk menerima seluruh pertanyaan yang diajukan oleh para peserta webinar. Para peserta mengaku tertarik untuk mendalami dunia jurnalistik lebih dalam setelah mengikuti acara ini. Mereka menyadari bahwa di zaman yang penuh intrik dan muslihat ini, penting untuk memahami ilmu jurnalistik sejak dini. “Setelah acara ini, mungkin saya akan banyak belajar secara privat ke Mas Arifin (Wartawan Detik.com) tentang jurnalisme. Soalnya, saya pun sering banget dapat berita hoax dan dengan mudahnya saya percaya.” Ujar Karin, Mahasiswa PMI 2019.
Pelajaran yang dapat dipetik dari webinar ini adalah jurnalisme merupakan kegiatan mencari informasi atau data terkait dengan peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menjadikanya sebuah berita yang mampu diterima oleh khalayak umum, baik berupa tulisan ataupun lisan. Seorang jurnalis harus jeli dan teliti dalam segala hal. Ia dituntut untuk memiliki kepekaan sosial serta kekuatan mental yang cukup tinggi. Dengan kemampuan yang harus dimiliki inilah, seorang jurnalis dapat memberantas adanya hoax di media massa. (Networking 2019, AWRWZ)
