WEBINAR: MENYIAPKAN PENGGERAK PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG PROFESIONAL
JEMBER- Fakultas Dakwah mengadakan acara pengembangan setiap program studi. Kali ini program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengusung tema “Menyiapkan Penggerak Pembangunan Pedesaan yang Profesional”. Mengundang Bapak Rahadi selaku ketua LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) Surakarta sebagai narasumber pada tanggal 13 Desember 2023 dengan penyajian materi via online. Acara dimulai pukul 13.00 WIB yang diikuti oleh seluruh mahasiswa PMI dan berakhir pukul 15.05 WIB. Kegiatan dibuka oleh dosen aktif PMI Ibu Siti Humairoh dengan memaparkan profil narsumber. “Alhamdhulillah, pada kesempatan kali ini, kita dapat mendatangkan narasumber yakni bapak Rahadi yang cukup berkompeten dalam bidang pembnagunan pedesaan, beliau merupakan ketua LPTP Surakarta, Komisaris PT. BPRS CSU dan juga sebagai seorang dosen UIN Raden Mas Said Surakarta,” tutur bu Humairoh sebagai pengenalan narasumber
Selanjutnya Bapak Rahadi menjelaskan terkait tentang profesinalitas pembangunan pedesaan, karakteristik penggerak pembangunan desa, kemampuan dasar penggerak embangunan desa, dan bagaiamana kampus menyiapkan penggerak pembangunan desa yang professional. “Penjelasan itu semua, setidaknya dapat membangun tiga pilar dalam masyarakat. Pertama inovasi, dimana masyarakat mampu berinovasi dengan perkembangn teknologi seperti halnya inovasi pemasaran untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Kedua adaptasi, medorong penerapan teknologi yang memperhatikan kearifan lokal, sumberdaya lokal serta mudah diterapkan semua khalayak. Ketiga kolaborasi, melahirkan kerjasama yang saling menguntungkan, mengajak semua pihak untuk bersama mendorong kesejahteraan masyarakat,” papar bapak Rahadi disela penjelasannya.
Sambung beliau, “Seorang penggerak desa yang profesional memiliki karakteristik dan ketempilan tertentu yang memungkin mereka untuk efektif memajukan pembangunan dan kesejahteraan ditingkat desa. Mengutip pernyataan Bung Hatta, Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tetapi Indonesia baru akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,” jelas beliau memberikan pengertian kepada audiens.
Acara berjalan sangat khitmat, penjelasan narasumber sangat mendalam sehingga tak terasa satu jam lebih telah berlalu. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, Bu Humairoh membuka kesempatan tiga penanya, dua perwakilan dari mahasiswa dan satu penanya dari dosen PMI. Diskusi berjalan dengan lancar, kemudian diakhiri dengan pembacaan hamdalah bersama-sama sebagai penutup diskusi. Acara ini memberikan pesan bahwa mahasiswa PMI harus memiliki laboratorium sosial sebagai riset dan pembelajaran pemberdayaan masyarakat dan kelas profesionalitas pemberdaya masyarakat.
“Alhamdhulillah acaranya berjalan dnegan lancar, penjelasan dari bapak Rahadi sangat mendalam sebagai seorang penggerak pembangunan desa yang profesional, teman-teman mahasiswa dapat mengetahui bahwa terdapat visi misi yang harus dicapai sebagai penggerak pembangunan dan wajib memenuhi beberapa karakteristik pemberdaya. Selain itu, Bapak Rahadi menyarankan untuk membangun laboratorium sosial bagi mahasiswa PMI agar mampu belajar secara optimal tentang pemberdayaan,” ucap Wahyu Ferdinan sebagai ketua HMPS PMI 2022-2023 saat acara telah selesai. (Sakdiyah-PMI2021)
