HPMS PMI SUKSES SELENGGARAKAN KAJIAN RUTIN KEILMUAN
Pada tanggal 24 Agustus 2024, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember mengadakan sebuah kajian ilmiah online bertajuk "Buah Manis Struktural Fungsional". Acara ini diselenggarakan melalui platform Google Meet dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta para akademisi yang tertarik dengan kajian ini.
Pemateri utama, Ibu Siti Humairoh, S.Sos., M.A., yang merupakan lulusan pertama dari Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, menjadi narasumber dalam acara ini. Dengan latar belakang akademisi yang kuat dan pengalaman yang mendalam, beliau mengupas tuntas mengenai teori struktural fungsional, khususnya dalam konteks pengembangan masyarakat Islam.
Pembahasan Utama: Teori Struktural Fungsional dan Talcott Parsons
Dalam kajian ini, Ibu Siti Humairoh memulai dengan memperkenalkan teori struktural fungsional yang merupakan salah satu pendekatan utama dalam sosiologi. Teori ini, yang dikembangkan oleh sosiolog terkenal seperti Talcott Parsons, menekankan pentingnya struktur sosial dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas masyarakat. Parsons, sebagai salah satu pelopor teori ini, berpendapat bahwa setiap elemen dalam masyarakat memiliki fungsi tertentu yang esensial untuk kelangsungan hidup masyarakat secara keseluruhan.
Ibu Siti menjelaskan bahwa menurut Parsons, masyarakat ibarat sebuah sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang saling terkait. Setiap bagian atau struktur ini memiliki fungsi yang harus dijalankan agar sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Dalam konteks pengembangan masyarakat Islam, pendekatan ini dapat membantu memahami bagaimana struktur sosial seperti keluarga, institusi pendidikan, dan nilai-nilai agama memainkan peran kunci dalam menjaga harmoni sosial.
Buah Manis dari Pendekatan Struktural Fungsional
Salah satu poin penting yang dibahas dalam kajian ini adalah "buah manis" atau hasil positif yang dapat dipetik dari penerapan pendekatan struktural fungsional dalam pengembangan masyarakat. Ibu Siti menjelaskan bahwa dengan memahami dan menerapkan teori ini, pengembang masyarakat dapat menciptakan strategi yang lebih efektif untuk membangun masyarakat yang stabil dan harmonis.
Beliau mencontohkan bagaimana struktur sosial dalam masyarakat Islam, seperti keluarga dan institusi keagamaan, dapat diberdayakan untuk mendukung pembangunan masyarakat. Misalnya, keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat berfungsi sebagai tempat pertama bagi anak-anak untuk belajar nilai-nilai agama dan sosial. Begitu pula, institusi keagamaan seperti masjid dapat menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan spiritual yang berkontribusi pada kesejahteraan sosial. Networking/HMPS PMI Angkt. 2022