pmi@iain-jember.ac.id 081336890790

MAHASISWA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM BELAJAR PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT DI LUMAJANG

Home >Berita >MAHASISWA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM BELAJAR PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT DI LUMAJANG
Diposting : Senin, 29 May 2023, 16:07:10 | Dilihat : 109 kali
MAHASISWA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM BELAJAR PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT DI LUMAJANG


Bertempat di kantor BPBD Lumajang, mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam UIN KHAS JEMBER melakukan sharing dan belajar  megenai mitigasi bencana gunung berapi yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Lumajang. Acara tersebut dilakukan pada Jum’at, 12 Mei 2023. Mahasiswa belajar mengenai bagaimana mitigasi bencana yang dilaukan pihak BPBD Lumajang ketika bencana erupsi Gunung Api Semeru terjadi. Pada kegiatan ini, mahasiswa belajar dan sharing langsung dengan bapak Wawan Hadi selaku Kepala Bidang  Pencegahan  Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL).

Acara sharing ini berjalan dengan baik yang diisi dengan beberapa penjelasan mitigasi bencana oleh pak Wawan dengan selingan berbagai pertanyaan oleh beberapa mahasiswa. Pak Wawan menjelaskan ”betapa banyaknya titik-titik rawan bencana yang ada di Lumajang, seperti erupsi gunung berapi yang disebabkan oleh gunung semeru, potensi tsunami yang dapat terjadi di lima pantai yakni Pantai Wotgalih, Pantai Bambang , Pantai Watu Pecak, Pantai Dampar dan Pantai TPI Tempursari. Potensi kemarau panjang dan masih banyak lagi potensi bencana yang lainnya. Salah satu mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam, Hasbi, bertanya “Apa saja mitigasi bencana yang dilakukan oleh BPBD Lumajang ketia pra, saat dan pasca bencana?”. Berdasarkan keterangan pak Wawan sangat banyak hal yang dilakukan dalam mitigasi bencana ketika pra, saat dan pascanya. Seperti halnya ketika pra bencana pihak BPBD Lumajang sudah memasang rambu-rambu titik kumpul untuk memudahkan saat proses evakuasi. Selain itu juga menyiapkan skenario tentang apa yang akan terjadi ketika bencana agar ketika terjadi bencana sudah tahu apa yang harus dilakukan seperti halnya membuat dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB). Dan masih banyak lagi upaya yang dilakukan oleh BPBD ketika pra bencana. Sedangkan upaya yang dilakukan pada saat terjadinya bencana adalah pembuatan posko bencana yang berada di titik kumpul untuk para korban. Dan juga Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga turun tangan untuk mengevakuasi masyarakat. Ketika terjadi bencana, skenario, RPB dan KRB yang disiapkan oleh BPBD Lumajang pada jauh hari sebelumnya. Ketika terjadi bencana, BPBD sudah tahu dan timnya juga mengetahui apa yang mereka harus lakukan dan dengan adanya hal ini, tidak akan terjadi kebingunan tim untuk melakukan pengamanan. Selain itu pihak BPBD juga sudah mengatur instansi pemerintah yang lain ketika terjadi bencana untuk mengirim beberapa bantuan yang sudah disepakati, seperti Dinas Sosial sudah sepakat untuk bagian membuat dapur umum, Dinas Hubungan bersepakat untuk mengatur pengamanan jalan dan lain sebainya. Upaya yang dilakukan pasca bencana adalah membentuk posko komando dan posko pendukung lapangan sebagai hunian sementara untuk para korban yang rumahnya rusak total. Dan tak lama setelahnya pemerintah membangunkan rumah untuk mereka yang disebut HUNTARA (Hunian Sementara) yang bertujuan untuk memindahkan masyarakat agar jauh dari daerah aliran lahar. Selain itu tak henti-hentinya pihak BPBD melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik untuk kalangan anak-anak maupun orang tua.

Setelah pemaparan tersebut, Nabila bertanya “bagaimana terkait mitos yang ada di masyarakat mengenai bencana Gunung Semeru ini, Pak?”, Pak Wawan menjawab bahwasannya ”masyarakat tak akan lepas dari mitos yang mereka percaya, oleh karena itu pihak BPBD juga fleksibel ketika masyarakat meminta untuk melakukan selametan untuk meredam amarah Semeru dengan memberikan pengawalan agar tidak memasuki zona merah”. Warga juga diberi informasi ilmiah terkait bencana, supaya tidak hanya mengandalkan mitos terkait erupsi Gunung Semeru. Pihak BPBD selalu memberikan informasi akurat tentang bagaimana aktivitas Gunung Semeru dengan titik pemantauan yang ada di Gunung Sawur yang aktivitasnya di informasikan 3 kali sehari kepada BPBD.

Belajar dan sharing bersama BPBD Lumajang kali ini sangat berkesan, karena selain sambutan hangat yang diberikan, mahasiswa diberikan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk bertanya mengenai mitigasi bencana secara lengkap. Hasil diskusi terkati mitigasi bencana berbasis masyarakat sangat diperlukan bagi calon lulusan sarjana Pengembangan Masyarakat Islam. Pendekatan masyarakat dan pendekatan Islam menjadi solusi untuk melakukan mitigasi bencana. Pihak BPBD Lumajang juga sangat antusias jika mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember ingin melakukan magang atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BPBD Lumajang. (Nabila/PMI2020)

Berita Terbaru

MAHASISWA PMI IKUT AKSI PENANAMAN 1000 POHON DI DESA SUCI
30 Dec 2023By oprpmi
WEBINAR: MENYIAPKAN PENGGERAK PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG PROFESIONAL
30 Dec 2023By oprpmi
KULIAH TAMU: PENGUATAN KAPASISTAS MAHASISWA PMI DALAM PROSES PENYULUHAN SOSIAL
30 Dec 2023By oprpmi

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;