MAHASISWA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM SIAP BERKOLABORASI PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL KEMEN-LHK
Hari kamis tanggal 31 Maret 2022 lalu, sebanyak 13 mahasiswa konsentrasi Studi Masyarakat Marginal Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember berkunjung ke kantor Perum Perhutani Jember. Kunjungan ini bermaksud untuk memperdalam wawasan dan mendengarkan cerita pengalaman pada praktisi di lapangan. Mahasiswa Pengembangan Masyarkat Islam dengan konsentrasi Studi Masyarakat Marginal memang dibentuk untuk mendampingi masyarakat di daerah tertinggal, seperti daerah pinggiran hutan. Konsentrasi Masyarakat Marginal ini terdapat mata kuliah Perhutanan Sosial, yang mana mahasiswa dituntut untuk paham mengenai program perhutanan sosial sekaligus juga diharapkan dapat berkolaborasi dengan masyarakat atau pemerintah dalam menjalankan misi perhutanan sosial ini.
Kunjungan mahasiswa ini bermaksud untuk belajar dan berkolaborasi untuk menjalankan progam perhutanan sosial yang diamanatkan oleh negara melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kedatangan mahasiswa PMI UIN KHAS ke Perum Perhutani Jember disambut baik oleh Bapak Dedi Noveri (Kasi Sumber Daya Hutan dan Perhautanan Sosial) dan Pak Darto Hari Basuki (Kepala Sub Seksi Perhutanan Sosial). ”Kolaborasi sangatlah dibutuhkan untuk menjalankan misi perhutanan sosial yang tertuang dalam Permen LHK 9 tahun 2021” ucap Pak Dedi dalam sambutannya. Pak Dedi juga menginformasikan bahwa aturan ini masih baru satu tahun, sehingga butuh penyesuaian-penyesuaian kembali. Meskipun baru, sejatinya program-program yang serupa dengan perhutanan sosial sudah lama dikembangkan oleh perhutani namun dengan nama yang berbeda. Ada banyak Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Jember, ”ada sekitar 55 LMDH di bawah naungan KPH Perhutani Jember” tambah Pak Darto dalam penjelasannya di hadapan mahasiswa PMI. Sekitar 20 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) sudah mendapatkan SK Menteri LHK dan disahkan dalam program perhutanan sosial di Kabaupaten Jember. Informasi Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) juga disampaikan oleh Pak Darto saat menjelaskan program Perhutanan Sosial di Kabupaten Jember yang menerapkan dengan skema kemitraan. Saat sesi diskusi, mahasiswa PMI ada yang bertanya ”potensi dan ssstem kemitraan perhutanan bagaimana yang diterapkan saat mengelola perhutanan sosial di Jember” tanya Rofiqoh Mahasiswa PMI Angkatan 2019. Kemitraan perhutanan yang diterapkan di Jember dengan cara mengembangkan potensi hutan yang ada, seperti tanaman kopi, pinus, mahoni dan ada juga yang dikembangkan menjadi tempat wisata alam. ”kami mengucapkan terimakasih karena kakak tingkat Anda Prodi PMI mahasiswa UIN Jember ikut mengembangkan dan mengelola perhutanan sosial di Karang Bayat Kecamatan Sumberbaru dan juga berhasil membuka rintisan wisata air terjun di sana” cerita Pak Darto. Kolaborasi dan Kerjasama yang dilakukan Perhutani dan Mahasiswa PMI UIN KHAS perlu dilakukan secara berkelanjutan, untuk menjalankan dan mensukseskan program perhutanan sosial. Kedepan atas permintaan pihak perhutani, Mahasiswa PMI dianjurkan untuk bersinergi pula dengan Cabang Dinas Kehutanan Jember. Harapannya mahasiswa bisa bnayak terlibat dalam pengembangan perhutanan sosial bersama masyarakat dan pemerintah. (Tim Prodi PMI/NNS)